Sumber gambar: https://theshedhouse.com.au/wp-content/uploads/2018/12/IMG_3209.jpg
Suspended slab dan slab on the ground adalah dua bentuk atau cara pemasangan lantai (flooring) yang umum digunakan. Berikut adalah perbedaan keduanya.
Suspended slab dan slab on the ground adalah dua metode flooring yang banyak ada di Indonesia. Ada beberapa hal yang memengaruhi pemilihan dua metode ini terutama jika Anda hendak melakukan flooring.
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa informasi tentang suspended slab dan slab on the ground yang mungkin dapat membantu Anda.
Suspended Slab
Suspended slab atau yang lebih terkenal sebagai pelat gantung di Indonesia adalah metode flooring dengan memanfaatkan pelat di atas permukaan tanah. Tetapi, tidak bersentuhan secara langsung dengan tanah.
Metode ini biasanya digunakan saat membuat lantai untuk lantai atas rumah. Namun, suspended slab juga dapat Anda gunakan di atas dinding pra-konstruksi untuk membentuk lantai dasar.
Pelat gantung ini terbuat dari jala baja dan beton, jadi sama saja dengan slab on the ground atau pelat tanah. Biasanya, proses untuk membuatnya akan berlangsung di luar lokasi proyek. Setelah selesai, maka suspended slab akan diangkut menggunakan truk.
Bentuk Suspended Slab
Suspended slab memiliki bentuk dengan beberapa pelat berisikan saluran berongga yang bernama pelat inti berongga. Ini dapat Anda gunakan untuk membantu mengurangi berat dan memungkinkan pemasangan kabel serta pipa melalui pelat.
Variasi Suspended Slab
Ada beberapa cara berbeda dalam hal menekuk pelat jenis ini. Hal ini bergantung kepada jumlah dinding. Karena, tulangan baja dari suspended slab harus Anda tempatkan di area yang berbeda untuk meratakan tegangan.
Seperti contoh, suatu pelat yang mendapat penopang dua dinding akan cenderung mendapat lipatan di tengah. Sehingga, tulangan akan sejajar dengan bentang pendek dan mendapatkan tunjangan maksimal.
Sedangkan, untuk pelat yang mendapat tunjangan empat dinding akan mendapat lekukan di tengah. Sehingga, akan ada dua tikungan. Oleh karena itu, untuk yang satu ini akan membutuhkan jenis baja yang lebih stabil dan kokoh. Biasanya, hal ini ditempatkan di dalam lapisan ganda.
Secara umum, setelah proses pemasangan ujung-ujung kerangka usai, maka Anda dapat langsung memasang grouting. Hal ini merupakan salah satu upaya agar kerangka tetap kedap air. Setelah beberapa hari, Anda dapat langsung menuangkan adonan beton atau semen di atasnya untuk membuat penutup.
Selain itu, karena pemasangannya yang terpisah, metode ini juga dapat Anda konstruksikan melalui dua cara.
Dua Cara Konstruksi Suspended Slab
1. Precast
Yang pertama adalah konstruksi dengan cara precast. Pertama, pelat atau slab yang konstruksinya akan berlangsung di tempat lain. Setelah slab selesai, maka akan berlanjut ke tahap pemasangan. Slab tersebut nantinya akan dipasangkan derek atau dongkrak, barulah setelah itu komponen suspensi dapat Anda pasang.
Cara konstruksi ini termasuk ke dalam lift-slab (bangunan bertingkat dibangun dengan membentuk slab di atas lantai di bawah, kemudian didongkrak menuju ke lokasi yang telah Anda tentukan) dan tilt-up (dinding dibentuk rata di tanah. Kemudian, disusun dan ditempatkan secara vertikal di lokasi dengan derek).
2. Pour-in-place
Adalah metode formwork atau bekisting. Konstruksi dengan cara ini umumnya harus mendapat dukungan falsework. Caranya adalah dengan membentuknya langsung di tempat dan langsung berlanjut ke proses pemasangan. Setelah beton selesai, formwork dan falsework lalu dihilangkan dan pelat pun tidak akan bergerak.
Berikutnya, setelah Anda mengetahui beberapa cara konstruksi suspended slab, maka Anda pun juga harus mengetahui lokasi yang cocok untuk menerapkan metode ini.
Kondisi Yang Cocok Untuk Suspended Slab
Ada beberapa situasi dan kondisi yang cocok untuk menerapkan metode flooring suspended slab. Yang pertama adalah suspended slab biasanya cocok untuk lantai atas di bangunan yang bertingkat. Tetapi, ini juga cocok untuk permukaan tanah yang memiliki situasi medan perbukitan.
Dengan menggali poin, dinding penyangga beton kemudian dapat Anda pasang. Berikutnya, Anda dapat langsung membawanya atau mengarahkannya ke ke permukaan tanah.
Sisi Baik dan Buruk Suspended Slab
Keuntungan yang dapat Anda rasakan jika menggunakan metode flooring suspended slab adalah sebagai berikut.
- Suspended Slab dapat Anda gunakan di tempat yang tidak banyak metode flooring dapat Anda terapkan. Salah satu contohnya adalah tanah dengan medan yang landai.
- Metode ini memungkinkan Anda untuk memiliki akses ke area di bawah lantai. Hal ini karena rangka suspended slab tidak langsung menyentuh tanah.
- Berikutnya, suspended slab relatif mudah untuk Anda pasang. Suspended slab dapat Anda pasang dengan mudah setelah penyangga dan mesin terpasang.
- Suspended slab jauh lebih efektif daripada bantalan atau balok bawah lantai dalam menghalangi kebisingan dari lantai atas.
Sedangkan, beberapa hal yang kurang menguntungkan dari suspended slab adalah sebagai berikut.
- Untuk merealisasikan metode ini, Anda membutuhkan alat derek. Sehingga, harus ada jalan yang lebih luas dan biaya tambahan.
- Suspended slab tidak terisolasi sebaik pelat tanah atau slab on the ground. Ini karena alasnya tidak menyentuh tanah.
Setelah Anda mengetahui informasi tentang suspended slab, selanjutnya Anda dapat lanjut untuk mengetahui apa saja hal penting yang berkaitan dengan slab on the ground. Walaupun sedikit mirip dengan suspended slab, tapi ternyata ada beberapa hal yang membedakan suspended slab dan slab on the ground.
Slab on The Ground
Slab on the ground atau pelat lantai adalah lantai pelat beton yang dirancang untuk zona iklim atau area tertentu. Metode flooring ini dapat berupa bentuk lempengan konvensional yang memiliki balok galian dalam atau lempengan pod waffle. Nantinya, lempengan tersebut dapat Anda letakkan di dekat permukaan tanah dengan kisi-kisi dan pod busa polistirena yang telah Anda perluas dan membentuk labirin balok di antaranya.
Dengan kata lain, slab on the ground adalah metode flooring yangmana pondasi bawahnya akan menyentuh tanah. Inilah letak perbedaan suspended slab dengan slab on the ground.
Dengan kata lain, jika Anda hendak menerapkan metode flooring slab on the ground, maka Anda tidak akan memiliki ruang bawah tanah.
Karena strukturnya yang tidak berbeda jauh dengan suspended slab, maka berikut adalah beberapa keuntungan dari slab on the ground.
Keuntungan Slab On The Ground
- Pelat jenis ini menyediakan jaminan atau pengkondisian bangunan untuk kenyamanan termal (suhu tanah). Tetapi, slab on the ground lebih efektif jika Anda bandingkan dengan pengkondisian udara.
- Yang kedua, keuntungan dari slab on the ground adalah strukturnya yang bertahan lama dengan masa pakai yang tidak terbatas.
- Terakhir, metode ini dapat mengatasi masalah desain. Seperti, ventilasi, insulasi, akustik, serta desain surya pasif.
Sedangkan, salah satu kekurangan dari slab on the ground adalah metode flooring ini tidak dapat Anda realisasikan di seluruh jenis tanah atau dataran.
Kesimpulan
Metode flooring suspended slab sangat cocok untuk Anda yang hendak membuat lantai atas atau ingin memiliki basement. Selain itu, metode ini juga cocok untuk tanah yang memiliki dataran landai.
Sedangkan, untuk metode flooring slab on the ground akan lebih cocok untuk Anda yang tidak ingin memiliki basement. Selain itu, struktur dari metode ini memiliki daya tahan yang lama dan masa pakai yang sangat lama, bahkan tidak memiliki batasan.
Demikianlah informasi tentang metode flooring suspended slab dan slab on the ground. Pastikan sebelum Anda memilih salah satu metode tersebut, Anda telah mengetahui lokasi, situasi, dan kondisi dari lahan yang hendak Anda bangun. Karena, faktor-faktor tersebut sangat memengaruhi kekuatan metode flooring. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!