Source: Unsplash
Gedung perkantoran, mall, bahkan rumah yang memiliki tiga tingkat, banyak yang menggunakan lift sebagai sarana mobilitas penggunanya. Lift atau juga disebut elevator digunakan untuk mengangkat atau menurunkan orang dan barang ke lantai atas dan bawah. Adanya lift sangat bermanfaat bagi penggunanya, karena lift dapat menghemat waktu seseorang.
Lift merupakan hasil evolusi. Pada pertengahan abad, hoist atau kerekan menjadi alat yang digunakan untuk mengangkat orang atau benda besar seperti potongan batu dan kayu untuk digunakan dalam konstruksi bangunan. Kerekan ini dapat ditenagai oleh manusia, hewan, atau sistem yang digerakkan oleh air. Selanjutnya dari kerekan berubah menjadi elevator hidraulik uap. Lift bertenaga uap ini mengarahkan penemuan selanjutnya yakni lift yang kita gunakan saat ini.
Terdapat beberapa jenis lift yang sering digunakan berdasarkan fungsinya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis lift.
Jenis Lift Berdasarkan Fungsi
Lift dibagi berdasarkan kegunaannya. Secara umum, lift dibagi menjadi lift penumpang, lift servis, lift barang, lift pelayan di restoran.
I. Lift Penumpang
Lift penumpang berfungsi untuk mengangkut beberapa orang dari satu lantai ke lantai lainnya. Lift hanya diperuntukkan untuk mengangkut orang, maka dari itu desain lift ini sangat mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpangnya. Agar lift tetap seimbang dan aman, jumlah penumpang dan berat tertentu yang diperbolehkan untuk berada di lift ini. Beberapa fitur yang ada pada lift, pengeras suara untuk memutar musik atau pengumuman, iklan audio atau visual, atau tampilan televisi.
II. Lift Servis
Lift servis atau layanan memiliki fungsi untuk pengangkutan barang oleh karyawan, seperti petugas kebersihan yang memindahkan gerobak pembersih melalui. Selain itu, lift servis juga umum digunakan di rumah sakit untuk mengangkut pasien yang menggunakan tempat tidur rumah sakit. Untuk mematuhi persyaratan, elevator ini biasanya dibangun lebih kokoh dan lebih dalam daripada lift penumpang. Lift rumah sakit ini dilengkapi dengan pegangan tangan (handrail) seperti pada ramp yang bisa dimanfaatkan bagi pengguna kursi roda atau mereka yang difable.
III. Lift Barang
Lift barang berfungsi untuk memindahkan beban yang sangat berat, seperti mobil atau kargo di gedung-gedung perusahaan. Lift ini tidak digunakan untuk transportasi penumpang. Dirancang untuk tahan terhadap kondisi yang lebih berat, itulah sebabnya interiornya difokuskan pada desain yang kokoh, dengan dinding dan lantai baja yang berat. Interior yang kokoh melindungi elevator barang dari keausan saat memuat dan membongkar muatan.
IV. Dumbwaiter atau Lift Layanan Makanan
Dumbwaiter adalah lift untuk barang kecil. Lift ini sering digunakan untuk transportasi makanan di restoran atau memindahkan buku dari satu lantai ke lantai lain. Hanya barang yang berukuran kecil yang bisa diangkut. Dapat diakses melalui panel kecil di dinding, seperti lift penumpang dalam bentuk mini. Kapasitas lift ini berkisar antara 100 kg dengan ukuran 600×800 mm.
Cara Kerja Lift
Source: Unsplash
Lift pada dasarnya adalah sebuah kotak logam yang dilekatkan pada tali logam yang sangat kuat. Pada dasarnya, lift bekerja dengan cara, tali logam melewati roda katrol di ruang mesin di atas lift. Seluruh sistem digerakan oleh motor. Saat Anda menekan tombol (ke lantai tertentu), Anda mengaktifkan motor dan lift naik, turun atau berhenti. Lift terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:
1. Kotak logam yang kita kendarai
Kotak logam bekerja dengan ditahan di tempatnya oleh rel pemandu dan didukung oleh kabel logam yang kuat. Ada dua set pintu di pintu lift, dan kebanyakan lift modern dikunci menggunakan sistem otomatis.
2. Penyeimbang
Di ujung dari kabel logam ada pemberat logam.
3. Kabel
Tiap gerbong lift didukung oleh banyak kabel dari tali logam yang sangat kuat.
4. Motor listrik dan sistem pengereman
Dengan menekan tombol, motor diaktifkan. Ketika motor berputar satu arah, katrol menaikkan lift, ketika motor berbelok ke arah lain, katrol menurunkan lift.
5. Sistem keamanan
Selain sistem pengaman ratchet yang disebutkan di atas, ada juga pengatur kecepatan (untuk mengontrol kecepatan elevator) dan penyangga pegas hidrolik atau gas untuk meminimalkan kerusakan akibat benturan jika terjadi kegagalan fungsi.
Jenis Lift Berdasarkan Sistem Penggeraknya
Lift modern yang pada umunya digunakan memiliki empat jenis utama, yakni, hidrolik, traksi, tanpa ruang mesin, dan vakum.
A. Hidrolik
Sistem penggerak hidrolik dengan piston untuk penyangga biasanya diletakkan di bagian bawah untuk mendorong mobil elevator ke atas, sedangkan cairan hidrolik dipaksa turun oleh motor listrik. Jenis hidrolik biasa digunakan pada gedung dengan 2-8 lantai. Diikat dengan tali untuk meningkatkan gerakan. Umumnya memiliki lubang dengan sheave di bawah untuk mendukung piston retraksi. Namun, ada juga lift hidrolik yang tidak dilengkapi dengan lubang.
Lift dengan sistem hidrolik populer digunakan karena pemasangannya lebih terjangkau dan masih memiliki biaya perawatan yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem yang lain. Lift hidrolik menggunakan lebih banyak energi karena menggunakan motor listrik yang bekerja melawan gravitasi.
B. Traksi
Lift dengan sistem traksi memiliki motor listrik di atas poros yang dilewati tali untuk menaikkan dan menurunkan lift. Dapat berjalan jauh lebih cepat dibandingkan lift hidrolik. Seperti jenis lift lainnya, sistem ini menggunakan counterweight, yang menghilangkan beban penumpang sehingga motor penggerak lebih mudah memindahkan beban lift. Jika Anda akan memasang lift ini, Anda dapat memasanganya di villa satu lantai atau villa bertingkat, rumah dengan basement, dan bangunan dupleks.
Pada lift dengan sistem traksi, terbagi lagi menjadi dua jenis. Geared Traction atau lift roda gigi terdiri dari motor yang memiliki gearbox yang terpasang padanya. Fungsi utama dari roda gigi penting sebagai penggerak tali. Jenis lainnya adalah lift tanpa roda gigi yang tidak memiliki roda gigi untuk pengaturan kecepatan.
C. Machine Room Less atau Tanpa Ruang Mesin
Elevator banyak dirancang dengan posisi ruang mesin terletak di bagian atas poros elevator. Lift jenis ini memiliki mesin yang dipasang di ruang override, dan hanya dapat diakses melalui bagian atas gerbong lift. Lift ini semakin populer di gedung-gedung bertingkat karena mereka menghemat energi dan membutuhkan lebih sedikit ruang selama konstruksi. Lift tanpa ruang mesin dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih cepat sehingga meningkatkan kualitas dibandingkan lift hidraulik konvensional.
D. Vakum
Jenis yang satu ini mungkin jarang Anda temui. Lift dengan sistem vakum tidak menggunakan kabel atau sistem katrol apa pun untuk beroperasi. Lift berbasis udara ini beroperasi berdasarkan penerapan fisika. Dibangun dengan bahan polikarbonat dan aluminium. Lift berbentuk tabung dalam ruang hampa tertutup. Udara di bawah dan di atas mobil lift inilah yang memudahkan pergerakan. Tekanan udara akan mendorong tabung ke atas atau tekanan udara diminimalkan untuk mendorong mobil ke bawah.
Sekian penjelasan mengenai jenis-jenis lift beserta cara kerjanya.