METODE ANTI RAYAP YANG BENAR UNTUK RUMAH

 

Mahluk kecil yang mampu meruntuhkan gedung dan aneka perabotan itu adalah rayap. Sekailpun memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, namun mereka punya kemampuan yang tidak dimiliki mahluk hidup lainnya. Sekalipun kecil, namun ketika mereka bergerak secara koloni yang berjumlah ribuan hingga jutaan, kekuatan penghancurnya sangat luar biasa. Kita tidak bisa meremehkan keberadaan mereka. Tidak terlihat namun sangat mematikan.

Awal mulanya para rayap ini sudah punya habitat mereka sendiri di hutan-hutan, di dalam tanah yang lembap. Mereka mulai masuk ke rumah-rumah kita ketika pembangunan perumahan semakin meluas hingga memakan habitat alami mereka. Perumahan-perumahan baru menempati lahan bekas perkebunan ataupun pertanian yang mana banyak timbunan kayu-kayu di dalam tanah yang sangat disukai rayap.

Bagaimana Rayap Bekerja?

Jika kita berpikir positif, keberadaan rayap sebetulnya ada manfaatnya juga untuk keseimbangan alam. Kemampuan mereka memakan kayu, kemudian memecahnya kembali menjadi unsur-unsur zat hara dalam mengembalikan unsur kayu kembali ke tanah. Keberadaan rayap memberi manfaat ketika dia tetap hidup di habitatnya. Namun cerita akan berbeda ketika mereka merambah ke habitat manusia dan memakan semua perabotan yang berbahan kayu dan mengandung selulosa.

Faktor-Faktor Pendukung Rayap

Sebelum membahas bagaimana mencegah serangan rayap di rumah dan perabotan kita, ada baiknya kita cari tahu lebih dahulu bagaimana rayap bertahan hidup dan pada kondisi apa saja mereka bisa berkembang biak dan melakukan ekspansi ke dalam rumah kita.

1. Keadaan yang lembap

Kondisi yang paling ideal untuk tumbuh kembang rayap adalah tempat dengan kelembapan yang pas, yaitu sekitaran suhu 25-35 derajat celcius. Di bawah suhu 25 derajat celcius, rayap akan kesulitan menyesuaikan diri. Apalagi jika terjadi perubahan suhu mendadak jadi dingin, rayap tidak akan mampu bertahan. Begitu pun dengan suhu yang terlampau tinggi, rayap juga tidak akan bertahan. Karena suhu yang tinggi mengandung sedikit kelembapan bahkan mungkin terlampau kering.

Rayap sangat menyukai kelembapan, mereka juga memiliki strategi unik untuk mengunci kelembapan di sekitar mereka dengan membuat terowongon khusus yang dilapisi liur dan kotoran mereka. Lewat terowongan inilah mereka bisa bertahan hidup di dalam tanah maupun di dalam kayu dan bisa melakukan ekspansi kemanapun dengan kelembapan cukup.

2. Sistem ventilasi rumah yang buruk

Ventilasi rumah memungkinkan udara dan sinar matahari masuk dengan bebas ke dalam rumah. Pasokan sinar matahari yang banyak dapat meningkatkan suhu di dalam rumah sehingga mengurangi kelembapan. Sebaliknya, ventilasi yang terlalu minim, membuat rumah jadi lembap sebab tidak ada arus perputaran udara yang teratur dan sinar matahari yang masuk juga jadi minim. Hal itu membuat rumah lembap, pengap dan basah. Dan rayap sangat menyukai tempat seperti itu.

3. Banyak kayu tidak terpakai yang dibiarkan dekat rumah

Kayu-kayu yang sudah tidak terpakai, baik itu sisa bahan bangunan ataupun ranting-ranting setelah menebang pohon, yang dibiarkan menumpuk di luar akan menjadi rumah sekaligus makanan yang ideal untuk rayap. Kayu yang dibiarkan di tempat terbuka itu akan terkena hujan dan jadi lembap. Kondisi itu sangat cocok untuk tempat hidup rayap. Jika kayu-kayu itu ditumpuk dekat rumah, rayap dapat masuk ke sela-sela dinding dengan mudah, apalagi jika ada perabot kayu yang menempel ke dinding.

Tips Anti Rayap Yang Benar

Setelah mengetahui bagaimana rayap dapat hidup dan kondisi apa saja yang memungkinkan rayap dapat tumbuh dengan baik, kini saatnya kita mencari tahu bagaimana mencegah pertumbuhan rayap di dalam rumah kita. Rumus sederhananya adalah jangan biarkan rumah kita menjadi tempat yang ideal untuk tumbuh kembang rayap. Jadikan rumah menjadi tempat dimana rayap tidak mampu hidup dan menyusup. Nah, apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah rayap masuk dan berekspansi?

1. Menutup semua celah tembok dan keramik

Cara yang pertama adalah rajinlah memeriksa kondisi rumah, terutama pada dinding dan lantai. Dinding dan lantai menjadi lapisan pertama yang akan ditembus rayap untuk masuk ke rumah. Dinding yang retak ataupun keramik yang pecah dapat menjadi pintu yang sempurna untuk rayap membuat terowongan tersembunyi mereka.

Oleh karena itu, untuk mencegah ekspansi rayap ini, sebaiknya Anda cepat-cepat menambal dinding yang pecah atau retak untuk merekatkannya kembali sebelum menjadi jalan masuk rayap. Begitu dengan keramik yang pecah, sebaiknya segera disambung dengan semen lem untuk keramik.

2. Melapisi perabotan kayu dengan minyak anti rayap

Agar perabotan kayu rumah tidak menjadi sasaran makanan dan rumah rayap, lapisi semua permukaannya dengan minyak anti rayap. Pernis kayu juga dapat menangkal serangan rayap karena mengandung minyak yang tidak disukai rayap. Lalu ada minyak zaitun, minyak jeruk yang juga dapat dijadikan campuran untuk melapisi perabotan kayu. Kayu yang sudah dilapisi minyak anti rayap ini akan bertahan lebih lama dibanding dengan yang tidak.

3. Membuat banyak ventilasi rumah

Ventilasi rumah memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan rumah yang tidak disukai rayap tapi baik untuk penghuninya. Dengan banyak ventilasi, memungkinkan udara leluasa bergerak keluar masuk sehingga kelembapan akan berkurang. Tidak hanya itu, ventilasi juga memberi pintu pada sinar matahari dan panasnya juga untuk menerangi dan menghangatkan rumah. Rumah yang sering terkena sinar matahari dan perputaran udara yang lancar, menurunkan kemungkinan kelembapan rumah. Rayap tidak menyukai lingkungan yang kering dan hangat.

4. Menjauhkan tumpukan kayu tidak terpakai dari dekat rumah

Jika ada sisa kayu tidak terpakai, baiknya jauhkan dari rumah agar rayap-rayap yang mungkin berdiam di sana tidak langsung berpindah ke dinding rumah. Kayu-kayu bekas renovasi atau pangkas pohon sebaiknya dibuang saja ke pusat pengolahan limbah kayu. Prinsipnya jangan ditumpuk terlalu dekat dengan dinding rumah.

5. Rajin memeriksa tanda-tanda keberadaan rayap

Sering-seringlah memeriksa dengan mengetuk-ketuk perabotan kayu Anda. Jika suaranya nyaring, anda perlu untuk curiga dan mengeceknya karena biasanya rayap akan memakan kayu dari luar dan dalam. Sering terjadi, bagian luarnya masih mulus tapi bagian dalamnya sudah banyak keropos.

6. Menyemprotkan Cairan Anti Rayap

Berikutnya adalah cara yang dilakukan sebelum membangun rumah, terutama sebelum mengecor lantainya. Kita bisa melakukan pencegahan rayap dengan memberi batasan kimia antara tanah dengan lantai rumah kita. Ini dilakukan sebelum memasukkan slab konkrit, dengan menggunakan nozel spray hidrolik.

Jika rayap nantinya mengenai cairan tersebut, mereka akan mati perlahan, dan kalaupun kembali ke koloni mereka, akan “menulari” rayap lainnya. Hal ini efektif untuk menghalangi rayap naik ke atas (lantai bangunan), sekaligus memutus hubungan antara rayap pekerja dan ratunya.

Berikut adalah tahapannya:

1. Penyemprotan dilakukan merata pada pondasi, slub, balok, termasuk 1 meter tembok di atas pondasi. Umumnya 2 liter/m2.

2. Penyemprotan dilanjutkan pada lantai atau permukaan tanah.

3. Sedangkan tanah urug disemprot dnegan insektisida anti rayap.

Cara ini akan efektif khususnya untuk tipe tanah yang cenderung kering. Sebaliknya kurang disarankan untuk tanah yang terlalu basah atau menerima guyuran hujan secara intensif.

Dengan mengetahui bagaimana cara rayap bekerja dan kondisi yang seperti apa yang dapat mendukung tempat tinggal rayap, kita dapat melakukan pencegahan dengan cara yang benar agar rayap tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Semoga bermanfaat!

ARTIKEL POPULER
6 Jenis Pondasi Rumah ini Cocok Untuk Rumah Mewah
Perbedaan Penggunaan Batu Bata dan Hebel Pada Rumah yang Perlu Anda Ketahui
Perbedaan Suspended Slab dan Slab On The Ground

Wujudkan Rumah Impian Anda Bersama Kami!

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin mencari kontraktor rumah mewah yang berkualitas dan terpercaya?

Silakan berkonsultasi dengan kami.